BENGKULU, (GemaMedianet.com) - Objek wisata Pantai Panjang Kota Bengkulu yang telah ditata Pemko Bengkulu menjadi perhatian Wakil Walikota Padang H.Emzalmi, karena sepertinya juga digemari masyarakat, bahkan mungkin saja menjadi objek wisata andalan di Kota Bengkulu.
Pantainya indah, landai berpasir putih, ramai dikunjungi masyarakat. Deburan ombak tak henti-hentinya menghempas, angin bertiup terasa menusuk pori-pori, sehingga menyenangkan. Letter bertuliskan Pasir Panjang berwarna pelangi juga jadi kesenangan pengunjung untuk berfoto atau selfi.
Setelah itu daya tarik lain bagi pengunjung, bibir Pantai Panjang itu selalu disirami buih putih ombak, dan di sini mangkal sekita 5 unit bendi wisata. Sang kusir bendi dengan setia menunggu pengunjung yang ingin menikmati alam bibir pantai dengan bendinya. “Memang menyenangkan, kuda bendi lari di tengah kelembaban bibir pantai Pasir Panjang membawa tamu wisata di pantai tersebut. Biayanya relatif terjangkau hanya Rp.10 ribu per orang,” ungkap Emzalmi yang memanfaatkan waktu sehari di Bengkulu, Jum'at (12/5/2047).
Dalam pengamatannya, antara Kota Padang dengan Kota Bengkulu sama-sama kota yang memiliki pantai yang indah. Di Kota Padang juga membentang objek wisata Pantai Padang dengan tugu IORA, serta monumen Merpati Perdamaian yang juga dsenangi masyarakat dari berbagai belahan dunia.
Wawako juga berkesempatan mengunjungi objek wisata sejarah rumah kediaman bung Karno pada waktu pengasingan di Bengkulu antara 1938-1942. Bangunannya masih tertata bersih dan terawat dengan baik, mulai dari ruang kerja Soekarno yang dihiasi foto-foto bangunan yang dirancangnya. Ruang tempat tidur, sepeda yang dulu dipergunakan Soekarno dan lain sebagainya. Benteng Fort Marlborough dan di depannya tugu Pers Bengkulu juga terawat dengan indah. Ini juga menjadi daya tarik wisata di Kota Bengkulu.
Di Kota Padang sendiri, pembangunan juga diarahkan pada dunia wisata. Dilakukan revitalisasi objek wisata Kawasan Wisata Terpadu (KWT) Gunung Padang dan objek wisata potensial lainnya menjadi wisata keluarga dan mendorong ekonomi kreatif. Lalu dikaitkan dengan sektor ekonomi berbasis masyarakat yang mengarah pada tribina, yaitu bina masyarakat, bina usaha dan bina lingkungan. (Irwandi Rais/Bustam/Vebri Nanda)
0 comments:
Posting Komentar