PADANG, (GemaMedianet.com) – Walikota Padang H.
Mahyeldi Ansharullah Dt Marajo berharap pemerintah pusat
mengendalikan, atau bahkan memblokir berbagai situs porno yang dapat merusak
pelajar. Tidak saja situs porno, pemerintah pun harus menghapus website-website
yang tidak mendidik.
“Saya sangat meminta kepada pemerintah
pusat untuk bersikap tegas didalam mengendalikan situs-situs porno. Sedangkan
untuk website yang teridentifikasi provokatif saja bisa
ditutup, kenapa yang pornografi yang bisa merusak mental dan karakter anak
tidak bisa pula kita tutup,” ujar Mahyeldi, Jumat (5/5/2017).
Ia menilai, sangat perlu
meningkatkan pengawasan terhadap anak. Apalagi konten porno saat ini sangat
banyak dan mudah diakses. Sebelumnya, Menteri Pemberdayaan Perempuan Yohana
Yambise menyebutkan, setiap harinya sekitar 25 ribu anak mengakses konten porno
di Indonesia.
Hal ini diduga menjadi pemicu kasus
pelecehan seksual yang melibatkan anak terbilang tinggi pada tiap daerah. “Ini
sudah sangat mengkhawatirkan bagi generasi muda. Apalagi generasi muda saat
inilah yang akan menjadi pemimpin bangsa ke depan. Jika kita tidak melindungi
mereka dari hal-hal yang dapat merusak akhlak, akan jadi apa negara ini di
tangan mereka nantinya,” cecar Mahyeldi.
Mahyeldi juga mengatakan, dengan
memblokir situs ataupun website yang mengandung pornografi akan dapat pula meminimalisir
angka kasus pelecehan seksual yang kerap terjadi di masyarakat. Untuk itu
pemerintah pusat harus segera mengambil tindakan tegas.
Selain itu, peranan keluarga dalam
mengawasi pergaulan anak juga sangat penting dilakukan. Keluarga harus
membatasi anak untuk mengakses situs-situs yang tak jelas. “Penyadaran juga
harus diberi pada anak kalau mengakses konten porno akan dapat merusak diri.
Mencegah anak untuk tidak mengakses konten porno, dapat pula dilakukan dengan
menanamkan pendidikan agama sejak dini,” kata Mahyeldi.
Sebelumnya, saat berkunjung ke Kabupaten
50 Kota pada Selasa (18/4) lalu, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Anak,
Yohana Yambise mengungkap, setiap harinya 25 ribu anak Indonesia mengakses
situs porno.“Itu (data 25 ribu anak) di tahun 2015-2016. Untuk 2017, kami rasa,
jumlahnya cenderung meningkat,” paparnya. Tingginya angka anak-anak yang
mengakses situs porno ini dinilai Menteri Yohana turut menjadi salah satu
pemicu kejahatan dan pelecehan seksual yang melibatkan anak.
Sementara Ketua Umum Komisi Nasional
Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait saat jadi pembicara pada sebuah seminar
di Padang belum lama ini menyebutkan, Provinsi Sumbar menduduki peringkat ke
15 atas aksi kejahatan pelecehan seksual dari 34 Provinsi yang tersebar di
Indonesia. (H/Charlie)
0 comments:
Posting Komentar