PADANG,
(GemaMedianet.com) –
Menjadikan semua sekolah di zona merah (red zone-red) sebagai shelter, adalah
target yang mesti diupayakan bagi daerah-daerah pesisir pantai terdampak
tsunami. Untuk mewujudkannya, dibutuhkan keseriusan pemerintah daerah,
sekaligus koordinasi yang intens dengan pemerintah pusat.
Hal ini diungkapkan Kepala BNPB RI,
Willem Rampangilei usai membuka Seminar dan Rapat Kerja (Raker) III
Indonesia-Indian Ocean Local Government Forum (Indonesia-IOLGF) di Hotel Grand
Inna Muara Padang, Rabu (3/5/2017). Seminar ini mengangkat tema "Melalui
IIOLGF Kita Wujudkan Masyarakat Siaga Bencana Yang Berbasiskan Sekolah
Shelter".
Willem juga meminta, pemerintah daerah
anggota IIOLGF untuk mendata semua bangunan-bangunan bertingkat dan kokoh yang
ada di daerah zona merah agar bisa dijadikan shelter di samping memaksimalkan
bangunan sekolah.
Menurutnya, evakuasi vertikal merupakan
langkah mitigasi yang tepat dilakukan untuk menyelamatkan masyarakat di zona
merah dari terjangan tsunami yang sewaktu-waktu bisa terjadi. Sehingga dengan
demikian, ketika gempa dan tsunami melanda, masyarakat sudah dapat langsung
menyelamatkan diri ke shelter terdekat. "Untuk itu, pembangunan shelter di
sekolah-sekolah, serta penguatan kapasitas harus terus kita lakukan. Karena ini
langkah mitigasi yang paling tepat," ujarnya.
Willem juga sangat mengapresiasi
langkah maju dari Pemerintah Kota Padang dalam hal mitigasi bencana, baik dalam
upaya pembangunan shelter, ataupun pelatihan-pelatihan disertai simulasi
kebencanaan. “Saya dengar dan lihat, masyarakat Padang cukup peka terhadap
mitigasi bencana sejauh ini. Semoga Pemko Padang terus memaksimalkannya,”
harapnya.
Padang - Fremantle Kerjasama Mitigasi
Bencana
Walikota Padang H.Mahyeldi dikesempatan
yang sama mengatakan, tak hanya membangun shelter, seluruh sekolah yang berada
di zona merah juga akan difungsikan sebagai shelter disertai memaksimalkan
bangunan bertingkat yang ada. Menurutnya, upaya selanjutnya yang harus
dilakukan adalah memperbanyak jalur evakuasi, serta sarana penunjang lainnya.
"Kita sudah memulainya, dan akan terus kita tingkatkan," sebut
Mahyeldi yang diamini oleh Wakil Walikota, Emzalmi.
Pada kesempatan itu, Walikota Padang
menandatangani kesepahaman niat dengan Walikota Fremantle dalam bentuk Letter
of Intent (LoI) yang nantinya dilanjutkan dengan Memorandum of Understanding
(MoU). Sebagaimana hal itu terkait kerjasama dalam melakukan mitigasi
kebencanaan, mengingat kedua daerah memiliki tingkat resiko bencana yang sama.
Kegiatan tersebut diikuti perwakilan 71
kabupaten/kota anggota IIOLGF serta Walikota Fremantle, Australia DR Brad
Pettitt selaku tamu kehormatan Pemko Padang. Selanjutnya Forkopimda Kota
Padang, Ketua DPRD Padang, Erisman dan Pimpinan OPD di lingkup Pemko Padang.
(David/Fsl/Nda/Bst)
0 comments:
Posting Komentar