PADANG,
(GemaMedianet.com)
– Sarana
dan prasarana Rumah Pemotongan Hewan (RPH) yang berlokasi di Aia Pacah saat ini
sangat tidak memadai. Seperti kandang, Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL),
dan bahkan penggunaan alat potong masih manual.
"Alat
potong yang masih manual itu pun hanya ada satu, dan masih dipinjamkan oleh
seseorang. Termasuk alat penarik untuk menaikkan dan memindahkan sapi, serta
cara pemotongan sapi dan tranportasi pengangkutan ke penjual," ungkap Kepala
Dinas Pertanian Peternakan Perkebunan dan Kehutanan (Pernakbuthun) Kota Padang,
Syaiful Bahri pada rapat pembahasan pendapatan dengan Pansus I DPRD Padang, Kamis
(6/4/2017).
Ia
meyakini, jika sudah menggunakan alat potong modern, maka pemotongan akan bisa
dilakukan 40 hingga 50 ekor per harinya. Namun kondisi saat ini masih sangat jauh
dari yang diharapkan. RPH Aia Pacah hanya bisa melakukan pemotongan 4 hinggga 5
ekor saja per hari nya. "Tentu hal ini sangat berpengaruh pada produksi
daging yang akan dipotong,” ujarnya.
Ia juga
menyampaikan, jika pelayanan baik dan di RPH Aia
dingin bisa menampung banyak pemotongan, Dispernakbuthun
bisa menarik retribusi satu ekor sapi sekitar Rp100 ribu. "Pertimbangan itu akan bisa menaikkan pendapatan untuk RPH. Namun, akar
masalahnya adalah melengkapi sarana dan prasarana, sesuai standarisasi dari
pusat,"
katanya.
Anggota
Pansus I DPRD Padang, Amrizal Hadi dari Fraksi Nasdem sangat menyayangkan
kondisi yang terjadi di RPH tersebut. Menurutnya, dari dahulu Komisi DPRD
Padang yang membidangi hal itu sudah menyampaikan pada dinas terkait agar
mengajukan anggaran di APBD 2017, namun tidak pernah muncul. Hal itu dinilai
kelalaian dinas tersebut terhadap kebutuhan yang dibutuhkan dalam rangka
peningkatan PAD.
“Padahal
sejatinya kami di DPRD pastinya akan membantu terlebih lagi hal itu dalam
rangka peningkatan PAD. Ke depn kita berharap kepala dinas yang baru dapat membangun
komunikasi dengan komisi terkait di DPRD Padang,” tukas Amrizal Hadi pada rapat
yang dipimpin Mizwar Jambak didampingi anggota Pansus I lainnya, Azirwan,
Yandri Hanafi, Muzni Zen, Ilham Maulana, Hadison, serta Kepala UPT Rumah
Potong, Sudirman. (em)
0 comments:
Posting Komentar