MEDAN, (GemaMedianet.com)
— Untuk
mengetahui lebih dekat lembaga yang mengelola makanan dan industri halal di
Thailand, Pimpinan Wilayah (PW) Muhammadiyah Sumatera Utara (Sumut) bersama
Rektor Universittas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) mengunjungi The Halal
Science Center Chulalangkorn University di Bangkok, Thailand.
Ketua
PW Muhammadiyah Sumut Prof Dr.Hasyimsyah Nasution, mengemukakan hal itu kepada
wartawan di Medan, Kamis (6/4/2017), sepulang dari Chulalangkorn University.
Dijelaskannya,
Muhammadiyah akan berkhidmat untuk menjadi salah satu lembaga yang menggeluti
keilmuan dan teknologi makanan, serta industri halal seperti dilakukan
Chulalangkorn University.
Menurut
Hasyimsah, yang menarik bagi PW Muhammadiyah Sumut ternyata Thailand yang
berpenduduk 66 juta jiwa dan hanya tiga juta atau 4,6 persen beragama Islam
mampu membangun lembaga "halal center" kredibel untuk riset maupun
melindungi umat Islam dari makanan yang tidak terjamin kehalalannya. The Halal
Science Center Chulalangkorn University juga melakukan penelitian kehalalan
semua jenis industri, termasuk kehalalan properti.
"Ini
yang menarik. Sementara Indonesia sudah sudah punya payung hukum, yakni Undang Undang
Nomor 23 Tahun 2014, ternyata belum optimal," kata Prof Hasyimsyah.
Ditambahkannya, PW Muhammadiyah Sumut yang dalam kunjungan tersebut menyertakan 13 pengurusnya diterima dengan baik oleh Asisten Direktur The Halal Science Center Chulalangkorn University, Prof.Husin. Ke-13 pengurus PW Muhammadiyah Sumut itu Prof.Hasyimsyah Nasution, Prof.Nawir Yuslem, Prof.Ibrahim Gultom, Dr.Abdul Hakim Siagian, Dr.Muhammad Qorib, Drs.Hosen Hutagalung, Drs.Ihsan Rambe MA, Drs.Ibrahim Sakty Batubara MAP, Drs.Mario Kasduri MA, Dr.Kamal Basri Siregar, Irwan Syahrputra MA, Abdul Mutholib MA, dan Dr.Agussani MAP.
Ditambahkannya, PW Muhammadiyah Sumut yang dalam kunjungan tersebut menyertakan 13 pengurusnya diterima dengan baik oleh Asisten Direktur The Halal Science Center Chulalangkorn University, Prof.Husin. Ke-13 pengurus PW Muhammadiyah Sumut itu Prof.Hasyimsyah Nasution, Prof.Nawir Yuslem, Prof.Ibrahim Gultom, Dr.Abdul Hakim Siagian, Dr.Muhammad Qorib, Drs.Hosen Hutagalung, Drs.Ihsan Rambe MA, Drs.Ibrahim Sakty Batubara MAP, Drs.Mario Kasduri MA, Dr.Kamal Basri Siregar, Irwan Syahrputra MA, Abdul Mutholib MA, dan Dr.Agussani MAP.
Di
kesempatan itu, Prof Husin menjelaskan perihal pendirian The Halal Science
Center Chulalangkorn University hingga kini menjadi pusat studi termasyhur di
dunia. Dikatakannya, The Halal Science Center Chulalangkorn University mulai
dikembangkan pada 1994, dan menjadi lembaga riset resmi di Chulalangkorn
University pada 2004.
Sedangkan
Rektor UMSU Dr Agussani MAP yang juga Bendahara PW Muhammadiyah Sumut
menyatakan, UMSU siap melakukan kerja sama dengan Chulalangkorn University
untuk mengembangkan konsep yang sama di Sumut.
"Kami
akan terus pelajari dan melakukan penjajakan untuk segera dilakukan kerja sama.
UMSU serius di sini," katanya.
Peran Cucu KH Ahmad
Dahlan
Kemajuan
pesat The Halal Science Center Chulalangkorn University tidak bisa dilepaskan
dari peran Winai Dahlan, cucu KHA Dahlan yang merupakan pendiri Muhammadiyah.
Winai
Dahlan yang sudah menjadi warga Negara Thailand itu sebagai salah satu putra
Thailand berdarah Indonesia penerima "Dusdee Mala Medal", medali
tertinggi dari Raja Thailand atas prestasi keilmuannya.
Orangtua
Winai Dahlan sudah berdiam di Bangkok sejak 1930. Winai besar di Thailand dan
menempuh pendidikan yang baik, bahkan dia kemudian mendapat gelar doktor di
bidang biologi medikal terapan dari Universite Libre de Bruxxelles, Belgia, dengan
predikat magna cum laude.
Mendapat
dukungan penuh dari universitas dan Kerajaan Thailand, The Halal Science Center
Chulalangkorn University merupakan salah satu badan penelitian pertama di dunia
dengan spesialisasi bidang sains halal food.
Tujuan
pendiriannya untuk membantu Komite Islam Thailand dalam melaksanakan misinya,
terutama sebagai Halal Certification Agency.
Di
lingkup internasional, The Halal Science Center Chulalangkorn University membangun
jaringan dan kerjasama dengan laboratorium sains halal lain di dunia untuk
kepentingan umat dan ilmu pengetahuan.
Selain
itu, lembaga ini berperan aktif memimpin Working Group on Halal Products and
Services dalam kerangka Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle (IMT-GT).
(ys rat/ril/mbdc)
0 comments:
Posting Komentar