Sementara
Peru menerapkan sikap paling keras di kawasan Amerika, dengan mendesak semua
negara menerapkan tindakan keras dengan menarik para duta-duta besar mereka
dari Venezuela.
Peru,
yang dipimpin Presiden Pedro Pablo Kuczynski, telah secara langsung menarik
duta besarnya setelah menyebut pengambilalihan itu sebagai pelanggaran menyolok
terhadap demokrasi.
"Negara-negara
lain harus melakukan tindakan serupa supaya Venezuela tahu,hanya dia yang
mengambil langkah seperti itu," kata Wakil Presiden Peru Martin Vizcarra
kepada Reuters.
"Kalau
kita menginginkan sebuah negara, sebuah kontinen yang akan dipimpin oleh
(pemerintahan) demokrasi, menurut saya semua negara harus menerapkan sikap
tegas dengan menentang semua bentuk kudeta atau otoriterianisme,"
tambahnya.
Peru muncul sebagai pemimpin potensial dalam upaya kawasan menekan Venezuela untuk melakukan reformasi demokratis di tengah kekosongan strategi dari Amerika Serikat.
AS sendiri menyebut langkah mahkamah agung Venezuela itu sebagai kemunduran serius bagi demokrasi. Pekan lalu, Meksiko memanggil duta besarnya ke tanah air untuk berkonsultasi menjelang pertemuan Organisasi Negara-negara Amerika, kata seorang sumber pada kementerian luar negeri Meksiko.
Peru muncul sebagai pemimpin potensial dalam upaya kawasan menekan Venezuela untuk melakukan reformasi demokratis di tengah kekosongan strategi dari Amerika Serikat.
AS sendiri menyebut langkah mahkamah agung Venezuela itu sebagai kemunduran serius bagi demokrasi. Pekan lalu, Meksiko memanggil duta besarnya ke tanah air untuk berkonsultasi menjelang pertemuan Organisasi Negara-negara Amerika, kata seorang sumber pada kementerian luar negeri Meksiko.
Duta
besar tersebut sekarang sudah kembali ke Karakas dan belum dipanggil lagi ke
Meksiko sejak Mahkamah Agung melancarkan pengambilalihan. Presiden Meksiko
Enrique Pena Nieto, Jumat, menyatakan kekhawatiran soal "kemunduran
demokrasi" di Venezuela dan memerintahkan kementerian luar negeri
negaranya untuk mengemukakan masalah itu pada pertemuan Organisasi Negara-negara
Amerika.
"Menyangkut
peristiwa ini, kita tidak bisa bersikap berbeda. Seperti kita juga tidak
bersikap beda pada 2002 ketika ada upaya ilegal untuk menggulingkan pemerintahan,"
kata Pena Nieto.
Ia
mengacu pernyataannya itu pada percobaan kudeta terhadap mentor politik
Presiden Venezuela Nicolas Maduro, mendiang presiden Hugo Chavez. Selama
setahun lebih, pemerintahan Maduro mesti bergulat dengan perlawanan oposisi
yang merupakan mayoritas di legislatif.
Pemindahan
kewenangan legislatif kepada Mahkamah Agung ini membuat oposisi di Dewan
Nasional kehilangan hak untuk menjalankan pemerintahan. Mahkamah Agung selama
ini konsisten mendukung presiden sayap kiri ini dalam bergulat melawan oposisi
di Dewan. (cnnindonesia)
0 comments:
Posting Komentar