SOLSEL, (GemaMedianet.com) – Peserta Diklat PIM II LAN Aceh
menyampaikan apresiasi dan kekagumannya terhadap nagari-nagari yang mereka kunjungi
sebagai hasil benchmarking (BM), orientasi lapangannya di hadapan Bupati Solok
Selatan, H.Muzni Zakaria, Kamis (6/4/2017).
Rombongan
Peserta Diklat PIM II LAN Aceh berjumlah 19 orang itu terdiri dari 4 orang
widyaswara dan 15 orang peserta diklat angkatan 43.
Ketua
Rombongan dari LAN Aceh, Arfah di ruang kerja Bupati Solsel menyampaikan,
selama 3 hari mengunjungi Nagari Bomas Koto Baru dan Nagari Sako Pasia Talang,
didapati jalanan dan lingkungan yang bersih, serta kedisiplinan aparatur yang
ada di nagari-nagari tersebut.
Menurut
Arfah, dipilihnya kedua nagari tersebut bukan tanpa sebab, tetapi karena berdasarkan
data yang didapatkan di Kementerian Desa PDT, bahwa daerah tersebut adalah
daerah tertinggal. Namun, ternyata berbeda dengan realita di lapangan
"Sebaliknya,
malahan banyak hal yang bisa kami pelajari dari nagari yang kami kunjungi untuk
dibawa peserta ke daerah masing-masing. Tidak terlihat sama sekali, jika nagari
tersebut dikategorikan sebagai nagari tertinggal," ungkapnya dengan penuh
heran.
Sementara
Asisten Pemerintahan dan Kekhususan Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, Iskandar
A Gani yang sekaligus sebagai ketua kelas dalam rombongan tersebut memaparkan
berbagai identifikasi yang didapatkan, khususnya di Nagari Bomas Koto Baru.
Diantaranya perlunya pembangunan jembatan penghubung antara Jorong Bangko
dengan Jorong Mato Aia yang sekarang terbengkalai. Disamping itu perlunya
pengelolaan dan promosi kesenian anak nagari serta peningkatan potensi perekonomian
masyarakat melalui pemberdayaan perempuan
"Kita
juga kagum akan keramahan penduduk serta apresiasi terhadap seni budaya di
nagari yang kami kunjungi, khususnya seni randai yang ditampilkan oleh
anak-anak yang ternyata banyak masih belia," pujinya
Untuk
Nagari Sako Pasia Talang, salah seorang peserta menyampaikan tentang pemanfaatan sumber daya air yang belum maksimal untuk usaha ekonomi masyarakat,
seperti perikanan air tawar, air minum isi ulang, dan lainnya. Termasuk
perlunya pembinaan keterampilan masyarakat untuk ekonomi kreatif, makanan
ringan, kerajinan tangan, dan lainnya.
Dalam
pertemuan yang turut dihadiri Ketua DPRD, Sidik Ilyas, Kejari Padang Aro
M.Rochmadi, beberapa anggota DPRD, dan sejumlah OPD, bupati menyampaikan
apresiasinya terhadap kunjungan peserta Diklat PIM II ke Solok Selatan, dan
langsung menginstruksikan kepada OPD terkait untuk menindakkanjutinya.
"Khusus
jembatan, kita akan buatkan Design Engineering Detail (DED)-nya untuk
bersama-sama pihak LAN diusulkan pembangunannya melalui APBN, karena
anggarannya yang besar," terangnya.
Peserta
Diklat PIM II sendiri berasal dari berbagai kalangan, bukan hanya berasal dari
eselon 2 di pemerintahan propinsi dan daerah, juga ada eselon 2 di kementrian,
dan perwira menengah Polri. Orientasi lapangan merupakan salah satu tahapan
yang harus dilalui peserta, untuk mendapatkan hal-hal positif yang terjadi di
daerah yang mereka kunjungi.
Setelah
acara berlangsung, tak lupa bupati memberikan oleh-oleh khusus kepada salah seorang mewakili peserta diklat berupa Cincin Lumut Kandih, asli Solok Selatan, yang ternyata
juga dikenal hingga ke Propinsi Aceh. (okt)
0 comments:
Posting Komentar