SOLSEL, (GemaMedianet.com) – Bupati H.Muzni Zakaria optimis Kabupaten Solok Selatan
(Solsel), Sumatera Barat segera keluar dari status daerah tertinggal dalam
waktu yang tidak lama lagi, menyusul kucuran Alokasi Dana Desa (ADD) dari APBD dan
Dana Desa (DD) dari APBN.
Anggaran yang cukup besar mencapai Rp.51,03
Miliar dialokasikan Pemerintah Kabupaten Solok Selatan untuk kegiatan di
seluruh nagari yang ada melalui Alokasi Dana Desa (ADD), dan Rp.35,4 Miliar
untuk Dana Desa (DD) dari APBN.
“Inshaa Allah, tidak harus menunggu tahun
2019, sesuai dengan hasil konsultasi dengan BPS, kita optimis Solok Selatan
keluar dari status daerah tertinggal," kata Bupati H.Muzni Zakaria saat
membuka Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang)
Tingkat Kabupaten Solok Selatan di aula kantor bupati setempat, Kamis
(6/4/2017).
Bupati juga singgung adanya kenaikan
total alokasi anggaran desa/nagari setiap tahunnya dari pemerintah pusat. “Tahun
ini saja mencapai lebih kurang 60 Triliun,” ungkapnya.
Musrenbang dilakukan untuk menentukan
skala prioritas yang nantinya tentu disesuaikan dengan ketersediaan anggaran,
pokok pokok pikiran DPRD, kesesuaian visi misi. "Pembangunan
infrastruktur, termasuk infrastruktur yang mengarah kepada kepariwisataan,
tetap akan menjadi fokus kita bersama," sebut bupati.
Ia juga menegaskan, bahwa sekurang
kurangnya sebesar 100 jt dari alokasi dana nagari harus dialokasikan untuk
kegiatan kepemudaan termasuk olahraga, dan minimal 200 juta dana nagari harus
dialokasikan untuk embung, bagi nagari yang membutuhkan.
Bupati tak lupa mengingatkan, bahwa membangun
tidak hanya fisik, tetapi juga aspek spritualitas manusianya. Sekaitan itu ia
menghimbau Camat dan Wali Nagari juga ikut melakukan usaha-usaha untuk
meramaikan mesjid di lingkungannya. Termasuk edaran untuk para ASN yang
sebentar lagi diedarkan agar senantiasa memakmurkan mesjid di tempat tinggalnya
masing-masing.
Di kesempatan itu bupati juga
menyampaikan rencana pembangunan Mesjid Agung Solok Selatan di Kecamatan
Sangir, tepatnya di Sungai Lambai.
Ketua DPRD Solok Selatan Sidik Ilyas di
kesempatan yang sama menyampaikan, bahwa pokok-pokok fikiran DPRD telah diparipurnakan
dan diserahkan kepada Bupati dan Wakil Bupati.
“Akhir november tahun ini, kami
bersama-sama eksekutif di bawah pimpinan bupati optimis pembahasan APBD
selesai, jika proses pembahasan dijalankan dan sesuai kesepakatan bersama,
termasuk diakomodirnya pokok pokok fikiran DPRD,” ujarnya.
Sementara Anggota DPRD Sumbar, Irwan
Apriadi menyampaikan dukungannya atas upaya Pemkab Solsel dan penggiat pariwisata
untuk membuka jalur pendakian Gunung Kerinci melewati jalur Solok Selatan,
karena diyakini memiliki sejuta pesona yang berdampak pada kepariwisataan.
“Sebagai wakil rakyat tentu kami sangat
mendukung upaya ke arah itu, dan ditandai dengan adanya proposal jalur baru pendakian
Gunung Kerinci tersebut untuk selanjutnya dilakukan pembahasannya di legislatif,”
katanya.
Selain itu ia juga mengingatkan, pentingnya fokus titik utama pengembangan pariwisata Solok Selatan. “Misalnya pengembangan kawasan Saribu Rumah Gadang, Rumah Gadang Panjang di Abai, Wisata Sejarah PDRI, dan sebagainya,” ulas anggota Komisi II DPRD Sumbar ini.
Sedangkan Plt. Kepala.Bappeda, Erniati
menyebutkan, tujuan Musrenbang Kabupaten adalah menetapkan usulan prioritas
untuk diusulkan menjadi kegiatan yang akan dibiayai kabupaten, propinsi, dan
nasional
Turut hadir FORKOPIMDA, diantaranya Kajati
Solsel dan Pabung Dandim 0309 Solok, Anggota DPRD Solsel, Solikhin, Werhanudin,
Dede Pasarela, Abu Syuib, David Taster, Reymon. (okt/em/rel)
0 comments:
Posting Komentar