06 April 2017

Bawakan Tari Bedoyo Bedoyo Pager Bumi, Tim Kesenian DIY Pukau Publik Australia


SYDNEY, (GemaMedianet.com) –  Penampilan Tari Bedoyo Pager Bumi yang digelar pada gedung pertunjukan berkapasitas lebih dari 300 tempat duduk di Shearwater High School, Mullumbimby, Australia, (3/4/2017) tampil apik dan memukau publik. Tari yang dibawakan tim kesenian Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tersebut merupakan hasil kreasi Garin Nugroho, salah satu seniman senior Indonesia.

Bedoyo Pager Bumi merupakan sebuah tarian yang menceritakan perjalanan 3 orang ksatria Islam di Tanah Jawa pada awal abad ke-19, untuk mengetahui dan melihat secara langsung perubahan-perubahan yang dialami masyarakat di tanah Jawa akibat perubahan jaman.

Alkisah Yogyakarta pada awal abad ke-19 menghadapi gonjang-ganjing, karena menghadapi dua perkembangan perubahan jaman. Satu pihak, kolonialis Eropa masuk. Di pihak lain, Islam yang masuk dari Timur Tengah melahirkan Islam Jawa dan Islam yang harus mengikuti tata budaya Timur Tengah.

Siang itu, saat jarum jam menunjukkan pukul 13.45 waktu setempat, sayup-sayup terdengar di balik tirai panggung pertunjukan suara musik yang tidak asing, suara musik kendang Sunda. Serta merta masuk dari balik tirai menuju panggung seorang pria bertopeng,  sambil memukulkan Kendang Sunda, seketika pula riuh tepuk tangan terdengar di seluruh isi ruangan. Riuh tepuk tangan semakin bergemuruh saat pemusik lainnya mengiringi suara merdu vokalis dan lenggak lenggok para penari memasuki panggung.

Ya, siang itu lebih dari 300 orang penonton, yang terdiri dari para siswa dan guru Shearwater High School, warga sekitar, dan sejumlah tokoh penting di Byron Shire, seperti Walikota Byron Shire dipukau dengan penampilan epik Tim Kesenian DIY. Hadir di antara penonton juga adalah Konsul Jenderal RI di Sydney, Dr. Yayan G.H. Mulyana beserta isteri.

Selama sekitar 45 menit, emosi para penonton benar-benar terbawa dalam penampilan epik dan sangat artistik di atas panggung. Pada momen tertentu penonton tertawa terbahak menyaksikan gaya komedi para penari. Di momen lain penonton diam terpanah saat alunan suara merdu vokalis mempertegas pesan nilai-nilai hidup dan budaya Jawa yang disampaikan para penari.

Pertunjukan tari Bedoyo Pager Bumi ini diakhiri dengan sangat brilian melalui penyampaian satu pesan luhur yang dinubuatkan ketiga Ksatria Islam dalam kisah ini, bahwa di masa depan Jawa akan penuh konflik dan kekerasan jika orang-orang luar yang masuk ke tanah Jawa tidak mau, dan tidak mampu hidup bersama di tanah Jawa dan tidak memahami Budaya Jawa. (em/hms)

0 comments:

Posting Komentar

PRAKIRAAN CUACA

eqmap

SOLOK SELATAN

Iklan

POLDA SUMBAR

iklan

TwitterFacebookGoogle PlusInstagramRSS FeedEmail

Statistic Views

Iklan

iklan

Terkini

Iklan

FACEBOOK - TWEETER

Iklan

BUMN

Iklan

REMAJA DAN PRESTASI

Iklan

iklan

Arsip Blog