Event ini juga disupport PT Garuda Indonesia sebagai airlines partner, yang selalu concern dengan bursa dan pameran pariwisata internasional itu.Target tahun ini, 120 buyers potensial dari 16 negara, yang diharapkan mampu menghasilkan total transaksi sebesar Rp 56 miliar atau tumbuh 2,5 persen dibandingkan penyelenggaraan pada tahun lalu.
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Wisata Nusantara, Esthy Reko Astuti, mewakili Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya, mengapresiasi MTF 2017 yang memasuki tahun ke-9 itu. Setiap tahun menghasilkan kenaikkan total transaksi yang signifikan. ”Setiap tahun jumlah buyers yang datang ke MTF terus meningkat, begitu pula nilai transaksi yang dihasilkan," kata Esthy.
"Ini menandakan paket-paket wisata yang ditawarkan para seller kita menarik dan banyak diminati para buyers sehingga meningkatkan inbound ke Indonesia,” lanjut dia yang didampingi Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jatim H.Jarianto dalam jumpa pers Majapahit Travel Fair (MTF) 2017 di Gedung Sapta Pesona, Kemenpar, Jakarta, Kamis (6/4/2017).
Esthy Reko Astuti mengatakan, hasil dari kegiatan MTF yang terus meningkat ini sekaligus untuk menepati janji pada Menpar Arief Yahya yang meminta untuk lebih banyak menjual inbound dengan memperbanyak buyers sekaligus sebagai upaya mencapai target kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) sebesar 15 juta wisman serta 265 juta pergerakan wisatawan nusantara (wisnus) di Tanah Air pada tahun ini, dan akan meningkat menjadi 20 juta wisman dan 275 juta wisnus pada 2019 mendatang.
“Penyelenggaraan direct selling lewat kegiatan bursa dan pameran MTF 2017 ini bagian dari strategi BAS (Branding, Advertising, dan Selling). Branding Wonderful Indonesia dan Pesona Indonesia dilakukan pemerintah (Kemenpar), advertising dilakukan pemerintah bersama dengan industri pariwisata, sedangkan (direct selling dilakukan langsung oleh industri (pelaku bisnis) pariwisata kita,” kata Esthy Reko Astuti.
Kadisbudpar Jatim H.Jarianto mengatakan, MTF 2017 ini jadi sarana untuk meningkatkan kunjungan wisatawan (wisman dan wisnus), menciptakan peluang bisnis, dan sebagai ajang mempromosikan pariwisata Jatim dan daerah lain di Indonesia. “Pada penyelenggaraan MTF tahun ini kita mengangkat tema ‘Adventure Tourism’ untuk meningkatkan minat generasi muda serta para penggemar wisata petualangan mengeksplorasi kekayaan alam Jawa Timur,” kata H.Jarianto.
MTF 2017 terdiri beberapa kegiatan utama antara lain Travel Exchange (Travex) mempertemukan seller dengan buyers dalam round table/table top yang akan berlangsung di Hotel Vasa Surabaya pada 13 April 2017. “Buyers yang sudah mendatar sebanyak 132 orang, 90 di antaranya dari 23 negara pasar Jatim, negara memiliki direct flight ke Surabaya, negara sebagai pasar baru, serta 42 buyers dalam negeri dari provinsi luar Jatim,” kata H.Jarianto.
Diantara 90 buyers yang datang di MTF 2017 antara lain Malaysia, Singapura, Myanmar, Brunei Darussalam, Thailand, Filiphina, Kamboja, Vietnam, Jepang, Belanda, Italia, India, China, Hongkong, Bangladesh dan Saudi Arabia. Sementara seller sebanyak 66 industri pariwisata terdiri dari 38 industri pariwisata Jatim dan 28 industri pariwisata dari luar Jatim, yakni; Jakarta, Bali, Jawa Barat, Banten, Yogyakarta, NTB, dan Kep. Riau.
Rangkaian acaranya, selain Travex juga pameran dan bursa oleh PT Debindo Mitra Tama di Exhibition Hall Grand City Convex Surabaya pada 13 - 16 April 2017 diikuti 150 peserta (stand). Pameran ini terbuka untuk umum berlangsung pukul 10.00 hingga 21.00 WIB, kegiatan aneka lomba dan hiburan, serta fam trip para buyers .
“Kita ajak para buyer mengikuti fam trip dengan mengunjungi daya tarik pariwisata di Kabupaten Sumenep, Madura. Travex MTF tahun ini mengajak Pemkab Sumenep untuk menjadi tema pada rangkaian pelaksanaan Travex termasuk dalam acara jamuan makan bagi buyer dan seller,“ kata H.Jarianto.
MTF tahun 2016 lalu diikuti 120 buyers (80 buyers mancanegara dan 20 buyers domestik) serta 80 sellers domestik (45 seller Jatim dan 25 seller dari luar Jatim). Hasilnya cukup bagus, total transaksi Rp 54,8 miliar atau meningkat 8,24 persen dibandingkan MTF 2015 sebesar Rp 50,63 miliar. (*/em)
0 comments:
Posting Komentar