SOLSEL,
(GemaMedianet.com) -- Sejalan
dengan program yang digulirkan Pemkab Solok Selatan (Solsel) di bidang
pertanian, yaitu tanam 10 juta polybag cabai di pekarangan rumah. Program ini
menjadi daya tarik oleh Asep Junaedi yang merupakan Kepala Cabang Rumah Tahanan
(Rutan) Muaro Labuah.
Ketertarikan ini dilandasi oleh giat
bercocok tanam yang tengah dijalankan pihaknya di pekarangan rutan itu.
"Wah, program Pemkab Solsel sejalan nih dengan program cocok tanam kita di
rutan. Kita kebetulan juga butuh bibit cabai sekitar 1.000 batang untuk ditanam
dalam polybag," ucapnya pada Kamis, (9/3/2017).
Terkait jumlah tenaga yang akan melakukan
penanaman ada sebanyak 49 orang warga binaan imbuhnya, dan untuk lokasi masih
bisa memanfaatkan areal dibelakang rutan. "Kita sebetulnya baru saja tanam
cabe, bawang dan kangkung serta ternak ikan memanfaatkan sedikit lahan yang
ada," tukuknya.
Ia berharap, bantuan bibit bisa
didapatkan dari dinas terkait. "Kita akan coba ajukan surat nanti semoga
saja dapat," pungkasnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pertanian
Solsel, Tri Handoyo mengatakan, kegiatan pemberian bantuan bibit bagian dari
MoU Kementerian Pertanian dengan TP-PKK Pusat serta dilanjutkan kerjasama
disetiap jenjang pemerintahan. Artinya, bantuan bibit cabai beserta pupuk dan
polybag kepada kelompok dasawisma di nagari adalah kelanjutan kerjasama
Pemerintah dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
Sinergi Pemkab Solsel melalui Dinas
Pertanian, serta Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan saat ini dengan TP-PKK
Kabupaten tentu saja dapat memperbaiki perekonomian masyarakat. "Bantuan
ini tentu saja, dapat menjadi salah satu usaha kita untuk menghadapi harga
cabai yang sering mahal. Bahkan, harga cabai ini salah satu penyebab terjadinya
inflasi ekonomi di daerah," cetusnya.
Sementara itu, Ketua TP-PKK, Ny.
Hj.Suriati Muzni mengucapkan terimakasih kepada Pemerintah yang telah
memberikan bukti nyata secara lansung kepada masysarakat. Salah satunya dengan
pemberian lansug bibit dan pemberian ilmu pengetahuan tata cara penanam dan
perawatan tanaman cabai. Kegiatan ini selain lanjutan kerjasama, juga sebagai
bagian dari pelaksanaan bulan bakti Dasawisma TP-PKK Solsel 2017.
Menurutnya, keberhasilan masyarakat untuk
mewujudkan kesejahteraan tidak bisa mengandalkan bantuan ini, akan tetapi
masyarakat diawali dengan keinginan dan kesadaran dari masyarakat itu sendiri
untuk mau berubah.
"Apablila para ibu masih menemui
harga cabai mahal pada bulan Ramadan tahun ini, berarti gerakan tanam cabai
yang sudah kita gerakan bersama-sama ini gagal. Maka dari itu, besar harapan
kami kepada Kelompok Dasawisma untuk dapat menjadi motor penggerak mensukseskan
program tanam cabai ini," katanya. (Okt)
0 comments:
Posting Komentar