JAKARTA,
(GemaMedianet.com) — Raja Arab Saudi, Salman bin Abdul Aziz Al-Saud tiba di Jakarta, Rabu (1/3/2017). Pesawat Kerajaan Arab Saudi yang membawa Raja Salman dan rombongan
mendarat di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur sekitar pukul
12.35 WIB.
Kedatangan Raja Salman disambut langsung oleh Presiden Joko Widodo. Keduanya tampak berjabat tangan dan berbincang hangat sebelum menuju kendaraan yang telah disiapkan. Raja Salman bersama 25 pangeran dan 10 menteri serta 50 delegasi lainnya dijadwalkan akan melaksanakan pertemuan bilateral dengan Presiden Joko Widodo di Istana Bogor, Jawa Barat.
Lawatan ke Indonesia kali ini dinilai sangat bersejarah, setelah kunjungan terakhir Raja Arab Saudi
ke Indonesia dilakukan pada tahun 1970 atau 47 tahun yang lalu.
Kunjungan
Raja Arab Saudi Salman bin Abdul Aziz Al-Saud ke Indonesia juga merupakan
kunjungan balasan atas kedatangan Presiden Joko Widodo ke Kerajaan Arab Saudi
pada September 2015 lalu.
Saat
berkunjung ke Arab Saudi tahun 2015 lalu, Presiden Jokowi juga mendapatkan
perlakuan yang sama dari Raja Salman. Ia dijemput langsung oleh Sang Raja,
bahkan hingga ke depan pintu Pesawat Kepresidenan Indonesia-1.
Sepakati 11 Nota
Kesepahaman
Dari
11 nota kesepahaman yang ditanda tangani antara Indonesia dengan Arab Saudi,
salah satunya adalah soal Saudi Fund Contribution to the Financing of
Development Project. Itu, merupakan komitmen Arab Saudi dalam membantu
Indonesia dalam pembangunan infrastruktur.
"Salah
satu dari 11 MoU, adalah mengenai Saudi Fund Contribution to the Financing
of Development Project senilai US$1 miliar (Rp13,3 triliun)," ujar
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam keterangan pers bersama di Istana
Bogor, Jawa Barat.
Dalam
kerjasama BUMN Indonesia dan Arab Saudi, yakni Pertamina dan Aramco, Retno
mengatakan, Presiden Joko Widodo sangat senang dengan
Refining Development Master Plan (RDMP) program Cilacap yang telah
ditandatangani.
"Refining Development Master
Plan program Cilacap antara Pertamina dan Aramco senilai US$6 miliar. Serta,
mendorong basic engineering
design dan pembentukan joint
venture dapat segera dilakukan," jelas Retno.
Kemungkinan-kemungkinan lain untuk Arab Saudi berinvestasi, juga dibicarakan antara Presiden Jokowi dengan Raja Salman bin Abdulaziz Al-Saud. Beberapa proyek potensial, ditawarkan dan menjadi pembahasan bilateral kedua negara.
"Proyek
potensial itu diantaranya proyek Refining Development Master Plan
program di Dumai, Balongan dan Bontang. Pembangunan PLTU Mulut Tambang di
Jambi, pembangunan infrastruktur baik infrastruktur jalan, water resources, drinking water, sanitasi
dan perumahan," jelas Retno. (asp)
0 comments:
Posting Komentar