PADANG, (GemaMedianet.com) – Perusahaan rokok terus mencoba merusak
generasi muda di Indonesia. Berdasarkan penelitian sebuah LSM di Padang,
perusahaan rokok beriklan secara massive di sekolah-sekolah. Hampir 90 persen
sekolah di Padang dikepung iklan rokok.
Ketua LSM Ruandu Foundation, Muharman
menyebut bahwa tujuan utama perusahaan rokok membidik anak sekolah untuk
mendapatkan perokok pengganti yang akan menjamin keberlangsungan bisnis.
"Perusahaan rokok menggunakan
strategi khusus, yakni beriklan secara massive di tempat anak muda berkeliaran,
terutama di sekitar sekolah, dan menjual rokok sangat murah kepada
pelajar," terangnya didampingi Manager Program LSM tersebut, Wanda
Lesmana, kemarin.
Dalam temuan Ruandu Foundation, sebanyak
61 merek rokok beriklan di sekitar sekolah. Tembok sekolah, jalan depan
sekolah, dan warung sekitar sekolah menjadi media untuk beriklan. Padahal,
Menteri Pendidikan RI telah mengeluarkan imbauan agar lingkungan sekolah harus
steril dari berbagai bentuk iklan, promosi, dan sponsor rokok dalam radius 300
meter.
"Parahnya, perusahaan rokok juga
memberi uang kepada pemilik warung untuk memasang spanduk promosi rokok
tersebut. Di beberapa warung sekitar sekolah di Padang dibayar Rp 300 ribu
pertiga bulan hingga Rp 4 juta pertahun," sebut Wanda.
Ulah licik perusahaan rokok ini terbilang
mengkhawatirkan. Berbagai studi membuktikan, anak-anak dan remaja yang terpapar
iklan dan promosi rokok secara terus menerus berpotensi menjadi perokok. "Iklan
rokok bahkan mendorong perokok yang ingin berhenti merokok untuk kembali
merokok," tukasnya.
Mengatasi merebaknya iklan rokok,
Walikota Padang berkomitmen mewujudkan Padang bebas iklan rokok. Mulai 2018
nanti iklan rokok tidak dibolehkan lagi terpasang di Padang.
Seiring dengan itu, LSM Ruandu Foundation
juga melakukan program pendampingan sekolah sebagai kawasan tanpa rokok pada 30
sekolah di Padang. Program ini bertujuan memperkuat komitmen sekolah dan
komunitas di sekitar sekolah untuk melindungi siswa dari target pemasaran perusahaan
rokok.
"Program.dimulai sejak September
2016, spanduk rokok di warung sekitar sekolah diturunkan," papar Wanda.
Sebanyak 49 spanduk iklan rokok telah
berhasil diturunkan di lima sekolah. Rata-rata sepuluh spanduk rokok mengepung
tiap sekolah. "Diharapkan setelah ini perusahaan rokok berhenti membidik
pelajar," pungkasnya. (Charlie)
0 comments:
Posting Komentar