Dokter hewan memeriksa salah satu hewan penular rabies |
SOLSEL,(GemaMedianet.com) - Menyusul meninggalnya seorang
anak laki-laki berusia dua belas tahun di Pekonina, Nagari Alam Pauh Duo,
Kecamatan Pauh Duo, Solok Selatan (Solsel) diduga karena gigitan hewan penular
rabies (HPR) pada Jumat, (17/3/2017). Sehingga, pihak Dinas Pertanian Solsel
melalui Bidang Peternakan melakukan upaya vaksinisasi terhadap HPR secara
gratis.
"Tadi kami ikut Salat jenazah dan
anak tersebut telah dikebumikan siang. Info yg diperolah sekitar satu bulan
lalu, almarhum digigit anjing tapi tidak ada melapor ke Puskeswan dan
Puskesmas. Sehingga diduga karena rabies," kata Kepala Bidang Peternakan,
Yuherdi pada awak media.
Sehingga, katanya pada Senin (20/3/2017)
tim Keswan kita akan turun ke lapangan nagari Alam Pauh Duo untuk melakukan
vaksinasi terhadap HPR gratis. "Tadi sebelum Salat Jumat saya sudah
umumkan di Masjid Pekonina dan telah dikoordinasikan dengan Walinagari
setempat,"ucapnya.
Ia mengatakan, vakasinasi rabies
merupakan kegiatan rutin pihaknya setiap tahun sampai dilaksanakan ketingkat
Jorong. "Untuk 2017 di Kecamatan Sangir sudah dimulai dan diteruskan
Kecamatan lain di Solsel," tambahnya.
Menurutnya, untuk pelayanan Keswan di
Solsel, pihaknya punya 3 Puskeswan diantaranya, Puskeswan Pekan Selasa dengan
wilayah kerja Kecamatan KPGD, Sungai Pagu dan Pauh Duo. Puskeswan Padang Aro
dengan wilayah kerja Kecamatan Sangir dan Sangir Jujuan. Terakhir Puskeswan
Sungai Gading dengan wilayah kerja Kecamatan Sangir Balai Janggo dan Sangir
Batang Hari.
Dokter hewan yang bertugas di Solsel,
Sherlly Octarini menyebutkan setiap gigitan hewan jenis Kucing, Anjing, Kera
dan Kelelawar berpotensi untuk menularkan penyakit rabies pada manusia sebab
rabies merupakan penyakit yang zoonosis atau bisa ditularkan dari hewan ke
manusia. "Jadi setiap Anjing yang mengigit manusia belum pasti anjing
gila," tandasnya.
Direktur RSUD Solsel, Medri Idaman
membenarkan telah meninggalnya seorang anak bernama Riski Kristi Purnama (12)
yang digigit Anjing sekitar dua bulan lalu. "Almarhum masuk ruang IGD pada
Kamis (16/3/2017) sore dan di rujuk pada malamnya ke Padang. Tapi sekitar pukul
05.00 WIB subuh hari Jumat meninggal," katanya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan
Solsel, Novirman mengatakan data terakhir yang masuk per 10 Maret 2017 bahwa
telah ada 49 orang penderita rabies dan telah diberi vaksin anti
rabies."Selama 2016 ada satu orang yang meninggal dikarenakan terlambat
mendapat pengobatan. Jika ditangani dengan cepat resiko kematian akan bisa
dihindarkan," ungkapnya.
Ia mengimbau masyarakat, untuk tetap
waspada apabila mendapatkan gigitan hewan yang berpotensi menularkan rabies.
"Jika digigit segera pergi ke Puskesmas terdekat untuk penanganan
khusus," tutupnya. (Okt)
0 comments:
Posting Komentar