PADANG, (GemaMedianet.com) – Majelis Ulama Indonesia (MUI)
Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), terpaksa menutup sementara kantornya sejak
Februari 2017 ini. Hal tersebut dilakukan karena sejak 2013 lembaga rujukan
umat Islam tidak memiliki anggaran. Bahkan MUI juga dikabarkan terlilit hutang
pada pihak ketiga.
"Dengan berat hati saya sampaikan, bahwa kantor MUI
Sumbar mulai Februari 2017 ditutup untuk sementara," kata Ketua MUI
Sumbar, Buya Gusrizal Gazahar melalui akun Facebooknya, Rabu (8/2/2017).
Selain menutup sementara kantornya, Buya Guzrizal juga
menyampaikan, bahwa dua orang pegawai administrasinya terpaksa diistirahatkan.
"Semoga info ini tidak mengganggu bapak-bapak yang terhormat, karena saya
tidak tahu apakah keberadaan MUI ini di Sumbar, diperlukan atau tidak?"
kata Buya Gusrizal.
Buya mengaku, sudah mengkomunikasikan hal
itu dengan pemerintah daerah, tahun 2014 ia telah pernah menyampaikan langsung
kepada pemerintah daerah agar MUI tetap diusahakan diberikan bantuan minimal
untuk rutinitas kantor.
“Saat itu saya juga ingatkan, jika
bantuan tersebut ada, jangan dari dana Anggaran Belanja Tambahan (ABT).
Pemerintah daerah mengatakan tidak,” ujarnya dikutip dari haluan.
Namun, lanjut Gusrizal tahun 2014 itu
yang diberikan ternyata tetaplah dana ABT yang ia nilai tidak terukur
manfaatnya untuk umat.
“Dalam rapat pengurus harian MUI , saya
minta agar kita berkomitmen kalau diberi dana dari ABT, jangan diterima karena
tidak patut MUI disuruh menghabiskan anggaran untuk kegiatan yang tidak terukur
manfaatnya untuk umat. Tapi pengurus lain menerimanya karena alasan darurat,”
jelasnya.
Ia juga menyampaikan, tahun 2015
bantuan Pemda nihil. Rutinitas MUI terbantu oleh bantuan Kanwil Kemenag Sumbar.
Februari 2016, jabatan Ketua Umum MUI kemudian ia terima.
Namun, saat Gusrizal resmi dipercaya
sebagai Ketua MUI, saat itu lembaga keagaaman ini telah terhutang 1 tahun
dengan kewajiban membayar kepada Mesjid Nurul Iman yang sampai saat ini telah
menjadi 2 tahun. Hutang kepada 2 orang karyawan selama 6 bulan yang akhirnya
bisa dibayar dari penghematan biaya Musyda ( bantuan dari Semen Padang, red).
(marah)
0 comments:
Posting Komentar