SIJUNJUNG,
(GemaMedianet.com)— Umumnya nagari yang ada di Kabupaten Sijunjung memliki
hasil produksi yang unik dan berpotensi di bidang kuliner, wisata maupun
produksi lainnya yang jarang atau tidak ditemui di daerah lain. Sebut saja
Nagari Paru, Kecamatan Sijunjung yang memiliki bermacam keunikan makanan yang
khas, dan berpotensi untuk menjadi daya tarik dan icon nagari.
Seperti
kuliner Goreng Pakis (paku) dicampur dengan Nimfa/Larva Capung (Sipasin) diaduk
dengan Cabe Merah dan menjadi Lauk Pauk. Makanan yang sudah turun-temurun
tersebut memiliki rasa enak dan gurih yang selalu dilestarikan oleh masyarakat
setempat. Selain mudah untuk ditemukan, makanan tersebut juga dipercayai
memiliki berbagai khasiat untuk kesehatan.
Kemudian,
Rendang Pakis yang dicampur dengan Sijontu (belalang/jangkrik goa) yang juga
tak kalah nikmatnya dengan Rendang Daging Sapi, dan banyak jenis makanan
lainnya.
Begitu
juga dengan hasil produksi hutannya. Saat pameran stand nagari pada acara
pemberdayaan dan pemanfaatan hasil hutan bukan kayu yang diselenggarakan oleh
Komunitas Konservasi Indonesia (KKI) Warsi di nagari tersebut, berbagai hasil
produksi ditampilkan sebagai ciri khas nagari, diantaranya Madu Lebah Hutan
Paru, Getah Pinus, Pasak Bumi, dan lainnya.
Selain
kuliner, dengan hasil hutan yang melimpah, juga terdapat potensi anyaman rotan
dan pandan yang dihasilkan oleh hutan mereka. Berbagai kerajinan yang memiliki
nilai jual ditampilkan dalam acara tersebut hingga mampu menarik perhatian tamu
undangan yang datang,
Bahkan
Wakil Bupati Sijunjung, Arrival Boy yang saat itu hadir, mengapresiasi dan
menanggapi secara langsung. "Saya terkesan dengan bermacam kuliner yang
unik dan khas Nagari Paru ini, serta hasil anyaman rotan dan pandan yang dibuat
masyarakat. Ini merupakan nilai lebih dan modal bagi kita kedepannya untuk
meningkatkan UKM dan ekonomi masyarakat,” terangnya.
Ia
berjanji akan mengundang Walinagari dan Camat dalam minggu ini untuk berdiskusi
terkait produksi tersebut.“Jika kita mampu mengemas lebih baik lagi, ini akan
memiliki nilai dan harga jual di pasaran," tutur Wabup Arrival Boy saat
memberikan sambutan, Senin (30/1/2017).
Wabup juga
menyampaikan, di setiap nagari memiliki potensi produk yang khas dan bernilai
jual di pasaran, dan apabila itu dikelola dengan baik maka di setiap nagari bisa
dijadikan sebagai sentra produksi unggulan. Seperti Nagari Unggan Sumpur
Kudus dan Sinyamu yang terkenal dengan hasil tenunan, dan saat ini sudah
menjadi kampung sentra produksi.
Menurutnya,
Sijunjung memiliki potensi yang beragam, hanya butuh sedikit polesan dan
pembinaan untuk bisa menjadi sebuah produk yang berkualitas. Saat ini sudah ada
nagari yang menjadi sentra produksi, dan akan jadikan setiap nagari memiliki
produk unggulan, baik di bidang wisata, kuliner dan lainnya.
“Saya
akan bicarakan dengan dinas terkait tentang ini selanjutnya," pungkas
Wabup Arrival Boy. (e)
0 comments:
Posting Komentar