PADANG,
(GemaMedianet.com)— Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggelar aksi pencegahan korupsi terintegrasi
di beberapa daerah di Sumbar. Kali ini lewat kegiatan Kick
Off Meeting di Kota Padang, mendapat sambutan Pemerintah Kota Padang dengan digelarnya kegiatan di Aula Bagindo Aziz Chan Balaikota Aie Pacah,
Selasa (7/2/2017).
Ketua
Satgas Koordinasi dan Supervisi Pencegahan KPK, Adlinsyah Nasution mengatakan,
kegiatan tersebut merupakan tindak lanjut dari pertemuan sebelumnya yang
diikuti 15 kepala daerah di Sumbar. Sebagaimana KPK ingin melakukan fungsi
koordinasi supervisi terkait pencegahan korupsi.
"Dalam
rencana aksi ini, untuk sementara waktu hanya diikuti 15 daerah di Sumbar.
Dimana untuk Kick Off Meeting di Padang kali ini diikuti 7 kepala daerah.
Kemudian selanjutnya, kegiatan yang sama akan kita lanjutkan di Pemprov Sumbar
dan Pemko Bukittinggi nantinya. Dan ada 8 daerah lagi yang akan mengikutinya,”
sebutnya kepada wartawan usai kegiatan.
Dijelaskannya,
dalam rencana aksi itu ada 7 poin penting yang sudah direncanakan untuk 15
kabupaten/kota yang ada di Sumbar. Pertama menyangkut masalah pembuatan sistem
e-Planning. Dengan itu perencanaan penganggaran harus menggunakan aplikasi
elektronik.
Selanjutnya, kedua, mendorong dalam membangun sistem penganggaran secara
elektronik (e-Budgeting). Lalu sistem pelaksanaan lelang secara elektronik,
pelayanan terpadu satu pintu (Paten) terkait perizinan, pemberdayaan dan
pengotimalan APIP dan masalah tambahan penghasilan pegawai (TPP).
“Apabila
seluruh 7 poin itu telah dapat didorong secara baik, maka akan bisa mereduksi
sistem perencanaan dan penganggaran sesuai dengan aturan. Untuk itu, diharapkan
semuanya benar-benar sesuai visi dan misi dari kepala daerah, program-program
strategis dan lain sebagainya yang digunakan sebagai acuan. Sehingga, setiap
usulan daripada program harus jelas dasar hukumnya, yang mana semuanya kita
kunci dalam sistem elektronik. Jadi, itu yang harus kita dorong ke
masing-masing daerah di Indonesia,” ujarnya yang akrab disapa Coki itu.
Ia juga mengharapkan, sistem dalam membuat standar satuan
harga dan standar biaya bangunan dibuatkan seragam. Sehingga masing-masing OPD
mau beli apa akan seragam, termasuk juga bangunan fisik dan sebagainya harus
tetap dibuatkan standar harganya.
"Sehingga
supaya itu semua terwujdu kita menyarankan agar bisa dibuatkan dalam bentuk
Perwako atau Perbup-nya. Karena kita berharap ke depan, gak ada lagi
kedengeran-kedengeran permasalahan atau hal-hal yang tak sesuai aturan. Jadi,
itulah tujuan kita melakukan kegiatan ini, demi mencegah korupsi terintegrasi,”
sebutnya.
Walikota
Padang dalam kesempatan itu menyampaikan terima kasih kepada KPK telah memilih
Kota Padang sebagai tempat pelaksanaan Kick off Meeting dalam rangka rencana
aksi pencegahan korupsi.
“Terima
kasih kepada KPK yang sudah melakukan pengawasan dan monitoring terhadap
progress rencana aksi pencegahan korupsi terintegrasi ini. Kami tidak akan
bosan-bosannya untuk meminta bantuan dan bimbingan KPK. Sehingga di dalam
penyusunan anggaran dan program yang akan dilakukan oleh pemerintah daerah
tidak berpotensi untuk di salahgunakan,” imbuhnya.
Selain Pemerintah Kota Padang, pemerintah daerah lainnya yang ikut dalam
kegiatan tersebut yaitu Kota Pariaman, Kabupaten Padang Pariaman, Kabupaten
Pesisir Selatan, Kabupaten Solok, Kabupaten Solok Selatan dan kabupaten
Mentawai. Tampak hadir beberapa kepala daerah atau yang mewakili bersama Kepala
OPD terkait. (David)
0 comments:
Posting Komentar