PADANG, (GemaMedianet.com)—
Pemerintah Kota Padang akan terus menyikapi penyempurnaan Peraturan Daerah
(Perda) tentang Rokok di kota ini. Menurut Walikota Padang, H. Mahyeldi
Ansharullah Dt Marajo, bahaya dari rokok memang sangat terasa, sehingga ke depan
perlu upaya yang lebih kongkrit lagi.
“Di
samping melengkapi dan menyempurnakan Perda Nomor 24 Tahun 2012 tentang Kawasan
Tanpa Rokok (KTR), mungkin upaya lainnya ke depan kita akan mengurangi dan menekan iklan rokok di Kota Padang ini,” sebut
Walikota Padang kepada wartawan usai membuka secara resmi Workshop dan
Launching buku yang bertajuk “Ketika Invasi Iklan Rokok Tak Terbendung Lagi” di
salah satu hotel di Padang, Kamis (2/2/2017) pagi.
Kegiatan
itu diselenggarakan berkat kerja sama 3 lembaga, yakni Ruang Anak Dunia Foundation,
Lentera Anak dan Ruandu Foundation. Lebih lanjut kata Wako lagi, pemuda hari
ini adalah pemimpin untuk masa yang akan datang maka itu ia tidak menginginkan
generasi muda sekarang rendah kualitasnya. Apalagi menjelang 100 tahun
kemerdekaan RI nanti, generasi muda harus memiliki kualitas yang tinggi.
Sehingga Indonesia bisa menjadi bangsa yang kuat, kokoh dan berkualitas.
“Atas
nama Pemerintah Kota Padang kita sangat mengapresiasi kegiatan ini. Dimana
sama-sama berharap dan membulatkan tekad untuk tidak merokok dan mendukung
iklan yang berhubungan dengan berbagai jenis rokok. Mudah-mudahan ke depan,
kita akan menyadari akan hal itu, Insyaallah 2018 nanti Perda bisa
dimaksimalkan dan iklan rokok di Kota Padang tidak ada lagi, “ ujar Mahyeldi.
Sementara
itu Direktur Ruang Anak Dunia Fundation Kota Padang, Muharman mengatakan,
tujuan digelarnya workshop tersebut yakni untuk memonitoring iklan rokok di 15
daerah di Indonesia. Sebagaimana di dalam workshop tersebut juga sekaligus
memberikan informasi hasil dari monitoring yang dilakukan oleh pembaharuan
muda.
Menurutnya, dari 15
kota menindaklanjuti dengan menerapkan aturan dan regulasi di tingkat
daerah untuk melarang iklan rokok. Hal ini seharusnya menjadi perhatian bersama, karena fakta mengatakan peningkatan perokok di usia muda setiap tahun
dipicu oleh adanya iklan rokok.
"Jadi kami akan terus berusaha menyuarakan
terkait larang iklan maupun promosi rokok, supaya angka perokok dapat ditekan,”
ujar Muharman. (David/Arm/Bustam)
0 comments:
Posting Komentar