PADANG, (GMn)— Sempat booming beberapa tahun belakangan, Batu Akik/Batu Mulia kembali dipamerkan. Menurut Walikota Padang, H.Mahyeldi Ansharullah Dt Marajo, kontes atau pameran batu akik kali ini memang sebaiknya rutin dilaksanakan demi memotivasi dan memberikan pelayanan informasi dan jual beli kepada komunitas dan masyarakat pecinta batu akik/mulia tersebut.
"Dalam
peningkatan pengembangan batu akik ini juga memerlukan adanya kolaborasi, bisa jadi juga diselingi dengan menampilkan
beberapa kesenian tradisional daerah. Sehingga orang akan lebih banyak hadir
dan menarik siapa saja yang ingin membeli dan mengetahui lebih jauh tentang
batu akik tersebut," sebut Walikota saat membuka Kontes dan Pameran Batu
Akik/Mulia Indonesia yang diadakan Padang Gemstone Community di Lantai I Plaza
Andalas, Rabu (11/1/2017).
Dikatakannya, ke
depan, Pemko akan terus mendorong dengan menyiapkan lahan permanen bagi para
pengrajin batu akik untuk memasarkan hasil kerajinannya. Apalagi dengan
dibangunnya Pasar Inpres I, II, III dan IV serta telah direhabnya beberapa
kawasan di Pasar Raya Padang, mungkin dapat dijadikan tempat permanen untuk
perdagangan batu akik selaku salah satu sentra ekonomi masyarakat.
"Perdagangan
batu akik menjadi bahagian yang melengkapi wisata kita di Kota Padang. Oleh
karena itu bagi pengusaha batu akik diharapkan, juga dapat melakukan
variasi-variasi. Seperti tidak hanya membuat dalam bentuk batu cincin, namun
mungkin juga dalam bentuk lain seperti sebagai asesoris jam, kalung ataupun
berbagai jenis perhiasan bagi kaum ibu," imbuh Walikota didampingi Kepala
Dinas Perdagangan, Endrizal serta Kepala Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan, Juni Nursyamza.
Sementara itu
Ketua Padang Gemstone Community, Syaiful Bahri menyebutkan, pameran dan Kontes
Batu Akik/Mulia Indonesia ini mengangkat tema "Basuo di Ranah Minang"
yang dilaksanakan selama 11-15 Januari Tahun 2017. Tujuannya antara lain untuk
mengobati kerinduan pecinta batu akik di Kota Padang sekaligus promosi batu
akik yang dihasilkan dari beberapa daerah di Indonesia.
“Namun yang
terutama bagi kita adalah, kegiatan ini bisa menjadi sarana pengembangan kerja
dan usaha antara penambang, pengrajin, penjual dan pembeli serta pecinta batu
akik/mulia. Di samping itu juga sebagai sarana promosi wisata mendukung Pemko
Padang yang saat ini sedang gencar-gencarnya membenahi dan membangun
objek-objek wisata,” sebut Syaiful. (David/Faisal/Adi/Bustam)
0 comments:
Posting Komentar