SOLSEL, (GMn)— Pemerintah Solok Selatan kian meningkatkan pembenahan pariwisata unggulan di daerah itu. Promosi objek wisata dan pemasaran menjadi target pariwasata daerah menggunakan spanduk, baliho, media sosial dan media cetak.
Seperti halnya ikon wisata daerah, Kawasan Seribu Rumah Gadang yang kini sudah diburu para pengunjung luar daerah. Selain tempatnya adem, sejuk, juga sudah tersedia home stay bagi pengunjung di sejumlah rumah gadang.
"Artinya, pemasaran dan promosi juga pelu ditingkatkan dan semaksimal mungkin sesuai intruksi kepala daearah," tukas Kepala Bidang Pengembangan dan Pemasaran Pariwisata Dinas Periwisata dan Budaya Solsel, Yolni Hendra.
Terutama promosi kawasan seribu rumah gadang, pemandain air panas (Hot Water Boom), puncak Bangun Rejo (BRJ) dan air terjun tangsi ampek dan air terjun kembar. Jika destinasi unggulan daerah ini mampu dipasarkan dengan baik, maka realisasi dan peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dengan sendiri akan terus ada peningkatan.
"Baik promosi lewat media sosial, media cetak maupun media elektronik. Hingga adanya jalinan kerjasama pihak agen travel. Kemudian setiap titik strategis di beberapa daerah, direncanakan akan dipasang baliho atau spanduk pemasaran pariwisata tahun ini," katanya.
Fokus Pengembangan Infrastruktur
Bupati Solsel, H. Muzni Zakaria menyampaikan untuk 2017 Pemkab Solsel masih fokus untuk pembangunan infrastruktur, terutama yang bisa menunjang pariwisata.Peningkatan infrastruktur pariwisata ini akan bermuara pada peningkatan perekonomian masyarakat dengan banyaknya jumlah kunjungan wisata. "Kami masih fokus peningkatan infrastruktur tahun ini terutama yang bisa menunjang peningkatan pariwisata yang endingnya bisa meningkatkan perekonomian masyarakat," katanya.
Ia menjelaskan, salah satu target pariwisata Solsel adalah wisatawan asal Pekanbaru, Riau sehingga percepatan pembangunan jalan tembus ke Dharmasraya menjadi prioritas. “Sekarang, akses dari Riau menuju Kiliran Jao sudah bagus dan banyak masyarakat yang mempergunakannya. Apabila jalur tembus Dharmasraya selesai, maka akan memperpendek jarak tempuh dari Riau ke Solsel,” tambahnya.
Sedangkan destinasi pariwsata yang menjadi fokus pengembangan, seperti Seribu Rumah Gadang, Hot Waterboom, Tangsi Ampek, Rumah gadang panjang serta Situs PDRI dan Rumah Gadang Panjang. "Bila enam destinasi ini saja bisa dikelola dan dikembangkan dengan baik maka akan berdampak positif pada perekonomian masyarakat," katanya.
Pengembangan Wisata Alam Harus Edukatif
Sebelumnya, Pengamat Lingkungan, Dedi Hermon mengatakan pengembangan wisata alam bertujuan meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat, pelestarian lingkungan dan sumber daya alam dan memajukan budaya serta citra daerah.
“Sehingga, pengembangan pariwisata alam harus bersifat edukatif yang bermuara pada sinergi antara masyarakat, pengelola, pemerintah, swasta dan dunia pendidikan dalam upaya pengelolaan wisata alam berkelanjutan,” terangnya.
Kearifan lokal juga berperan menciptakan wisata yang religius sebab katanya, ada sanksi adat bagi oknum yang merusak moral serta yang merusak lingkungan.”Jadi aturan yang tegas berbasis kearifan lokal bisa membuat wisata alam yang lestari berkelanjutan. Dan tujuan berdampat terhadap peningkatan PAD untuk kesejahteraan masyarakat,” tambahnya. (Okt)
0 comments:
Posting Komentar