PAYAKUMBUH, (GMn)— Keseriusan Pemko
Payakumbuh melakukan perubahan besar dalam akuntabilitas kinerja berbuah hasil.
Kota berpenduduk sekitar 127 ribu jiwa itu akhirnya diberi nilai B untuk
laporan akuntabilitas kinerja pemerintah daerah (Lakip) 2015. Tahun 2014, nilai
Lakip Payakumbuh hanya memperoleh nilai CC atau C plus.
Hasil evaluasi
Lakip Payakumbuh bernilai B itu, diserahkan Menpan RB Asman Abnur
kepada Plt. Walikota Payakumbuh H. Priadi Syukur, dalam acara di Hotel
Grand Royal Panghegar Bandung, Rabu (25/1/2017). Di Sumatera Barat, hanya 4
daerah yang dapat nilai B, yaitu Padang, Agam, Kota Solok dan Payakumbuh. Lima
belas daerah lainnya beroleh nilai C dan C plus.
Penerimaan
Evaluasi Kinerja itu juga dihadiri Asisten III H. Amriul, Kepala Bappeda
H. Rida Ananda, Kepala Inspektorat H. Syahrial dan Kabag Ortala Setdako
Yasrizal. Pejabat bersangkutan, setahun lalu, dipimpin Walikota non
aktif H. Riza Falepi dan Sekdako H. Benni Warlis sudah pernah
melakukan kordinasi dengan Deputi Bidang Reformasi Birokrasi M. Yusuf
Ateh, belajar meningkatkan kinerja pemerintah secara komprehensif.
Menurut
Deputi Reformasi Birokrasi, Akuntabilitas Aparatur, dan Pengawasan, Kemenpan
RB, M. Yusuf Ateh, Pemko Payakumbuh termasuk daerah yang serius
untuk berbenah dalam menjalankan reformasi birokrasi (RB).
Tak banyak
walikota dan bupati serta gubernur, yang bersedia datang belajar tata kelola
pemerintahan ke Kemenpan RB. Tapi, Payakumbuh tidak
sungkan-sungkan datang belajar ke Kemenpan, selain membuka
kelas coaching clinic tentang reformasi birokrasi di Payakumbuh sebut Ateh.
Di Wilayah I,
untuk kota dan kabupaten di Provinsi-provinsi Sumatera, Banten dan Jabar,
hanya 20 daerah yang dapat nilai BB dan B. Kemudian, 81 daerah dapat nilai CC
serta 69 daerah beroleh nilai C. Sementara, Provinsi Jabar satu-satunya
provinsi yang meraih nilai A di wilayah I Indonesia.
Plt. Walikota
Payakumbuh Priadi Syukur, mengatakan, Walikota non aktif Riza Falepi,
diakuinya punya komitmen tinggi melakukan perubahan dalam pelayanan
publik yang diawali dengan penyusunan perencanaan program terpadu yang
komperehensif.
“Prestasi ini,
pantas kita berikan kepada Pak Riza Falepi dan semua OPD di Payakumbuh, tegas
Priadi.
Sementara Menpan
RB Asman Abnur mengatakan, nilai Lakip yang dikelurkan Kementerian PANRB, tiap
tahun, bukanlah sebuah tujuan. Namun, bagaimana tata kelola pemerintahan
itu benar-benar berjalan baik, diawali dengan perencanaan yang komprehensif,
penganggaran yang akuntabel atau dapat dipertanggungjawabkan untuk
kepentingan publik. Selain memberikan pelayanan publik yang memuaskan harapan
semua masyarakat.
Menurutnya, good and clean government harus
segera diwujudkan. Pertanggungjawaban penggunaan anggaran terhadap outcome akan
terimplikasi dari perwujuangood and clean government. Evaluasi yang dilakukan
Kementerian PANRB dengan memberikan penilaian terhadap kinerja instansi
pemerintah dimaksudkan untuk memetakan permasalahan yang harus diperbaiki.
(mona)
0 comments:
Posting Komentar