Iswandi Mukhtar : Sebuah Pembelajaran
PADANG, (GMn)— Jasad Aldo (23), korban yang
dilaporkan hanyut setelah mandi-mandi bersama rekan-rekannya di Check Dam atau
Bendungan Koto Pulai Kecamatan Koto Tangah, Padang Sumatera Barat sejak Senin
malam, berhasil ditemukan pada pukul 12.10 WIB dalam keadaan tak bernyawa,
Selasa (3/1/2017).
Tubuh Aldo ditemukan oleh penampang pasir di
aliran sungai Batang Kabuang, Selasa siang sekitar pukul 12.10 WIB. Lokasi
ditemukannya jasad korban berjarak sekitar 400 meter dari lokasi awal dengan
posisi mengambang.
“Alhamdulillah, atas izin Allah SWT jasad korban
Aldo (23 tahun) eks mahasiswa STIE- AKBP sudah ditemukan pada pukul 12.10 WIB.
Korban ditemukan dalam keadaan meninggal sekitar 400 Meter dari lokasi
hilangnya,” ungkap Anggota DPRD Kota Padang, Iswandi Mukhtar yang berada di
lokasi bersama orangtua korban, Sudirman (49).
Menurut Sekretaris Komisi IV ini, jasad korban
kemudian dibawa ke RS. Bayangkara Polda Sumbar, untuk selanjutnya dilakukan
autopsi.
Ia menghimbau, dengan adanya peristiwa ini dapat
menjadi pembelajaran bagi masyarakat akan besarnya bahaya yang selalu mengintai
di lokasi Check Dam Koto Pulai. Apalagi di lokasi masih banyak ditemukan
material besi, termasuk besi penyangga bendungan.
Selain itu pemerintah setempat melalui Dinas
Pariwisata dan Budaya serta Dinas Pekerjaan Umum (DPU), jauh-jauh hari
sudah memberikan himbauan, dan peringatan di lokasi agar masyarakat tidak
mendekati Check Dam Koto Pulai.
“Ke depan, pemko diminta memasang papan larangan
yang cukup besar, sehingga dapat terlihat dan disebar di sejumlah titik sekitar
bendungan,” harapnya.
Seperti diketahui tim gabungan dari Basarnas,
BPBD, KSB, Instansi Terkait dan masyarakat setempat terus melakukan pencarian
setelah mendapat laporan dari masyarakat.
“Namun pencarian sempat dihentikan sementara,
karena kondisi hujan lebat. Pencarian kemudian dilanjutkan Selasa pagi, hingga
akhirnya ditemukan sekitar pukul 12.10 WIB,” kata Kakan SAR Padang, Suhri N
Sinaga.
Jasad Aldo, warga Kampuang Jua Lubuk Begalung itu
ditemukan penambang pasir, Amaik terapung dan tersangkut tunggul kayu di aliran
Sungai Batang Kabuang sekitar pukul 12.10 WIB. Jasad korban selanjutya
dievakuasi dan dilarikan ke RS Bhayangkara Polda Sumbar untuk diautopsi.
Sebelumnya Pemerintah Kota Padang sudah jauhari
menghimbau masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas di kawasan wisata
“dadakan” yang dijuluki Niagara Padang, karena dinilai rawan bencana
dan berbahaya. (ar)
rawan bencana dan berbahaya. (ar)
0 comments:
Posting Komentar