SOLSEL, (GMn)— Sawah masyarakat di tiga nagari di
Kecamatan Pauh Duo, Solok Selatan (Solsel) terancam gagal panen karena
kekeringan. Pasalnya, bendungan irigasi pertanian jebol oleh terjangan air
Batang Bangko bebrapa waktu lalu.
Lebih kurang 500 hektare lahan pertanian berupa sawah siap
tanam kekeringan. Irigasi darurat yang dibangun secara swadaya oleh masyarakat
saat ini tidak lagi bisa mengairi sawah masyarakat nagari Kapau Alam Pauh Duo,
nagari Luak Kapau Alam Pauh dan Kenagarian Pauh Duo Nan Batigo.
Walinagari Kapau Alam Pauh Duo, Shahibul Izar, Rabu
(19/1/2017) mengatakan, akibat dari jebolnya bendungan irigasi tersebut
pihaknya memperkirakan ada sekitar 500 hektare sawah masyarakat mengalami
kekeringan. Sawah yang mengalami kekeringan tersebut katanya bukan saja di
Kenagariannya, tapi juga berada di Kenagarian Luak Kapau Alam Pauh dan
Kenagarian Pauh Duo Nan Batigo.
“Disebabkan tidak ada air, petani tidak bisa mengolah lahan
persawahan mereka. Apabila sawah yang telah ditanam padi tidak ada air sawah
maka, padi bisa terancam gagal panen sebab benih akan mati karena tidak ada
pasokan air,"terangnya.
Masalah air ini ternyata bukan saja masalah petani yang
memiliki sawah. Tapi, juga masalah bagi petani yang berprofesi memelihara
ternak. Seperti yang dikatakan warga Pauh Duo Nan Batigo, Pen (35). “Yang
membutuhkan air bukan saja tanaman padi tapi, warga yang memiliki ternak
seperti Kerbau, Sapi dan Itik juga membutuhkan air, bila tidak ada air ternak
kami bisa mati," katanya.
Ia mengatakan, saat ini akan sulit dibangun kembali oleh
warga karena jarak air dari permukaan tebing sawah sudah sangat tinggi.
Menurutnya untuk membuat bendungan itu kembali perlu bantuan alat berat.
"Putusnya saluran air ini murni karena bencana. Kami
berharap ada bantuan dari pemerintah untuk perbaikan saluran irigasi itu. Jika
tidak ada penanganan dari pihak yang berwenang maka, warga tidak bisa berbuat
apa-apa dan menerima kenyataan akan gagal panen," tuturnya.
Sekarang katanya, keadaan sawah sudah mengering dan retak.
Pada umumnya warga menggantungkan hidup pada sektor pertanian. "Kami
berharap pemerintah dan pihak yang berwenang agar membenahinya karena ini
menyangkut harkat hidup masyarakat banyak,"katanya.
Sementara Kepala Dinas Pertanian Solsel, Tri Handoyo
mengatakan pihaknya akan segere menindaklanjuti. "Oke, Saya sudah tugaskan
Kabid Tanaman Pangan untuk tinjau lapangan berkoordinasi dengan Camat,
Walinagari dan Kepala UPTD Pauh Duo,"katanya. (Okt)
0 comments:
Posting Komentar