PADANG, (GMn)— Kerjasama Pengembangan
Inovasi Pertanian antara Kota Padang, Kabupaten Solok dan Badan Penelitian dan
Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian (Balitbangtan Kementan RI) ditandatangani,
Jumat (13/1/2017). Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dilakukan
di Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika, Aripan, Solok.
Penandatanganan kerjasama ini dihadiri Walikota Padang H. Mahyeldi Ansharullah Dt Marajo, Bupati Solok Gusmal, dan Kepala Balitbangtan Kementan RI, Muhammad Syakir. Turut hadir Walikota Solok Zul Arfan, Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera Barat, dan lainnya.
Walikota
Padang menyambut baik kerjasama pengembangan inovasi pertanian tersebut.
Menurutnya, Rasulullah memang telah menganjurkan seluruh umatnya untuk
bekerjasama. "Mudah-mudahan
dengan kerjasama ini akan membawa kesuksesan dan keberhasilan," harap
Mahyeldi.
Mahyeldi
melihat, kebutuhan pangan di Padang hanya 30 persen yang tercukupi. Walikota
berharap dengan ditandatanganinya MoU akan memenuhi kebutuhan pangan seluruh
masyarakat. "Kita
berharap setelah ini kita dapat meningkatkan produksi daerah dalam upaya
pengendalian inflasi dan meningkatkan perrtumbuhan ekonomi daerah,"
katanya.
Bupati
Solok, Gusmal mengapresiasi Walikota Padang yang ikut peduli dengan
pengembangan pertanian di daerahnya. Gusmal mengaku kaget dengan keinginan
Walikota Padang melakukan kerjasama dengan Balitbangtan Kementan RI.
"Saya
piker, hanya Solok saja (yang menjalin kerjasama dengan Balitbangtan Kementan
RI. Rupanya Padang juga duluan, hampir ketinggalan saya," sebutnya.
Kepala Balitbangtan
Kementan RI, Muhammad Syakir menuturkan, pihaknya akan membantu pengembangan
pertanian kedua daerah. Termasuk berkontribusi mendatangkan peneliti jika
diperlukan.
Sementara,
Kepala Bagian Perekonomian Setdako Padang Edi Dharma mengatakan, teknis
kerjasama pengembangan inovasi pertanian diserahkan kepada SKPD terkait. Untuk
tahap pertama, Pemko Padang akan meminta Balitbangtan Kementan RI untuk melihat
komoditi yang cocok untuk dikembangkan dengan pertimbangan faktor teknis dan
kondisi eksisting seperti iklim dan tanah.
Edi juga
menyarankan, nantinya kerjasama ini dapat meningkatkan produksi daerah
dengan komoditi seperti Bawang, Cabe, Jagung, Ubi kayu dan lainnya melalui
bibit unggul, teknologi hingga pasca panen.
"Kemudian
baru penanganan pascapanen seperti komoditi Cabe, sehingga harga tidak tajam
fluktuasinya dengan membentuk buffer stock serta penanganan pasca panen cabe
menjadi cabe blok, cabe bubuk, cabe giling dan bentuk lain yang mempunyai nilai
tambah dan tahan lama," katanya.
Dalam
penandatanganan MoU itu dari Pemko Padang nampak hadir Plt Kadis Pertanian
Delwi Oktafia, Kadis Pangan Heryanto Rustam, Kabag Kerjasama Erwin M,
Kabag Humas Zayadi, serta Kasubag Publikasi Humas Tafrizal, dan Kabid
Penyuluhan Dinas Pertanian Syahrial Kamat. (Charlie/DU/Yurizal/Hms)
0 comments:
Posting Komentar