PADANG, (GemaMedianet.com) — Pembangunan
ruang kelas baru (RKB) itu merupakan fasilitas pendidikan untuk kepentingan
masyarakat. Jika pembangunan dilakukan asal jadi, tentu fungsinya tidak akan
maksimal.
Seperti yang terjadi dalam pelaksanaan pembangunan RKB di SMKN 1 Padang beralamat di Jalan M.Yunus Lubuk Lintah Kecamatan Kuranji terindikasi asal jadi. Beberapa item pekerjaan, terindikasi terjadi penyimpangan teknis pekerjaan
Pada item pekerjaan plat pondasi, untuk tonggak
utama dengan galian lebih 1 meter tersebut diragukan mutu dan kualitasnya.
Kondisi itu terlihat dari pemasangan plat pondasi besi bersegi empat, hanya
diletakkan di atas batu tanpa dibuat lantai dasar untuk kedudukan.
Selain itu material besi yang digunakan untuk tiang
utama, memakai besi ulir dengan ukuran bervariasi. Kondisinya terlihat kecil
dan besar diantara balutan begol yang menggunakan besi biasa. Bahkan, jarak
begol diantara tiang menggunakan besi ulir itu juga berbeda.
Dikhawatirkan, dengan kondisi Sumbar yang rawan
gempa, bangunan yang juga tak memiliki plang proyek ini akan berdampak pada
ketahanan bangunan selanjutnya. Terlebih lagi untuk coran yang menggunakan molen, mutu beton yang
dihasilkan diragukan. Belum lagi krekel menggunakan spilit batu pecah berukuran
besar, bukan batu spilit dari Aspal Mixing Plant yang dicetak.
Walhasil,
tiang yang telah terpasang terlihat keropos, sebab batu digunakan untuk krekel
berukuran besar dan menonjol dan tak tertutupi coran. Bahkan untuk “mengelabui”
khalayak umum pekerja menutupinya dengan rapi menggunakan plasteran. Anehnya,
semen yang digunakan justeru semen PCC, bukan semen Tipe 1. Padahal untuk mutu
dan kualitas bangunan, semen kelas 1 lebih menjanjikan keamanan.
Terkait hal itu, Kepala SMKN 1 Padang, Risman
Jondedwi saat dikonfirmasi media ini di sekolahnya, Jum’at (19/8/2016) tidak
berada di tempat, karena diinformasikan para staf tengah “dipanggil” ke Dinas Pendidikan Kota Padang, yang sebelumnya
dijadwalkan akan mengikuti pelatihan di Basko Hotel.
Namun saat yang dikonfirmasi media ini melalui
telepon selulernya terkait pembangunan RKB yang “bermasalah”, ia terkesan berkilah.
“Jika pembangunan RKB yang saat ini
tengah berlangsung bermasalah, tentu pihaknya sudah diblacklist,” ujarnya datar.
Bahkan ia mengaku, pelaksanaan pembangunan RKB di
sekolahnya sudah diketahui oleh pihak Dinas Pendidikan Kota Padang, dalam hal
ini Kepala Bidang (Kabid) Sarana dan Prasarana, Ir.Rusdi,MT.
Sementara Rusdi yang juga dikonfirmasi melalui telepon seluler milik Kepala SMKN 1 Padang, Risman Jondedwi mengaku beberapa rekan media memang telah mendatanginya terkait persoalan RKB SMKN 1 Padang itu.
Sementara Rusdi yang juga dikonfirmasi melalui telepon seluler milik Kepala SMKN 1 Padang, Risman Jondedwi mengaku beberapa rekan media memang telah mendatanginya terkait persoalan RKB SMKN 1 Padang itu.
“Tapi yang pasti hal itu akan kita lihat secara
langsung ke lapangan. Mudah-mudahan saja ada solusinya apa dan bagaimana RKB
tersebut,” tukas Rusdi.
Sekaitan apa yang disampaikan kabid tersebut peran Dinas Pendidikan Kota Padang tentu tidak
bisa dinafikan begitu saja, diantaranya lewat pengawasan dengan ketat pada
setiap pembangunan fasilitas pendidikan.
Namun demikian kurangnya koordinasi akan berdampak
pada kurangnya pengawasan, pada gilirannya tentu akan berpengaruh pada hasil
pekerjaan yang dilaksanakan oleh pihak sekolah yang pada umumnya dikerjakan dalam
bentuk swakelola. Terlebih lagi ketika berbicara masalah program mutu pendidikan
di Kota Padang. (mmj/ki)
0 comments:
Posting Komentar