PADANG, (GemaMedianet.com) — Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) mengutuk keras tindakan anarkis saat demo mahasiswa di gedung DPRD Jalan Khatib Sulaiman No.87 Padang pada Rabu (25/9/2019) siang, dan menindaklanjutinya dengan melaporkan peristiwa tersebut ke pihak kepolisian.
Penegasan itu disampaikan Wakil Ketua Sementara DPRD Sumbar, Irsyad Syafar didampingi Wakil Ketua DPRD usulan Partai Amanat Nasional (PAN) Indra Dt Rajo Lelo, Ketua Fraksi Partai Gerindra Hidayat, Sekretaris DPRD Raflis, dan anggota DPRD lainnya dalam konferensi pers yang digelar pasca demo, menyikapi aksi unjuk rasa berujung anarkis pada siang harinya di gedung DPRD Sumbar, Rabu malam.
Pimpinan sementara DPRD Sumbar itu menyebutkan, DPRD Sumbar mengutuk keras tindakan anarkis para demonstran yang berujung pada perusakan dan penjarahan di gedung DPRD Sumbar. Terhadap tindakan melanggar hukum tersebut, DPRD telah melaporkan hal itu ke pihak Kepolisian Daerah Sumatera Barat (Polda Sumbar) untuk diproses sesuai dengan ketentuan dan hukum yang berlaku.
Dijelaskan, para demonstran masuk ke dalam gedung DPRD Provinsi Sumatera Barat pada pukul 10.00 Wib. Kemudian pimpinan sementara DPRD Provinsi Sumatera Barat bersama anggota DPRD terdiri dari Irsyad Syafar, Suwirpen Suib, Afrizal, Hidayat, Irwan Afriadi, Maigus Nasir, Muchlis Yusuf Abit, Mario Syah Johan dan Mesra menerima kedatangan pengunjuk rasa Mahasiswa yang tergabung pada Aliansi Masyarakat Sipil Sumatera Barat dan berbagai organisasi lainnya di Gedung DPRD Sumbar.
Tuntutan demonstran diterima oleh pimpinan sementara Irsyad Syafar dan langsung meneruskannya ke Presiden dan DPR RI. Surat tersebut berstempel basah ditandatangani oleh wakil ketua sementara, dikirim serta dikawal melalui jasa pengiriman Pos Indonesia di Jalan Khatib Sulaiman Padang.
"Setelah surat dikirim, bahkan resi pengiriman juga diperlihatkan kepada demonstran. Mahasiswa masih berorasi di depan kantor gedung DPRD," ujar Irsyad Syafar.
Selanjutnya, sekitar pukul 14.00 WIB, atas permintaan berbagai organisasi mahasiswa kembali ingin berdialog dengan anggota DPRD. Pertemuan anggota DPRD dengan perwakilan mahasiswa diizinkan 50 orang, ternyata yang masuk ruangan sebanyak 150 orang.
“Kepada koordinator demonstran disampaikan dialog dapat dilakukan dengan persyaratan peserta demonstrasi lainnya tidak melakukan tindakan anarkis. Kesepakatan ini dijamin oleh koordinator lapangan bahwa mahasiswa tidak akan melakukan anarkis,” ungkap Irsyad Syafar.
Setelah ada kesepakatan, dialog dilaksanakan di ruangan khusus II. Pada waktu dilakukan dialog di dalam ruangan tersebut, mahasiswa di luar dengan jumlah yang banyak masuk ke dalam gedung DPRD. Tindakan aksi dorong mendorong terjadi antara mahasiswa dengan kepolisian tidak dapat dielakkan.
Baca Juga : Unjuk Rasa Mahasiswa ke DPRD Sumbar Berujung Anarkis, Fasilitas Rakyat Diobrak-abrik
Dengan kondisi jumlah mahasiswa yang banyak dan sudah tidak dapat dikendalikan, katanya, mahasiswa berhasil menjebol barikade pihak kepolisian. Sehingga berhasil masuk ke dalam gedung DPRD. Tidak sampai di situ, mahasiswa melakukan tindakan tidak terpuji dengan melakukan perusakan – perusakan, baik di dalam ruangan rapat paripurna maupun ruangan lainnya.
Dengan kondisi jumlah mahasiswa yang banyak dan sudah tidak dapat dikendalikan, katanya, mahasiswa berhasil menjebol barikade pihak kepolisian. Sehingga berhasil masuk ke dalam gedung DPRD. Tidak sampai di situ, mahasiswa melakukan tindakan tidak terpuji dengan melakukan perusakan – perusakan, baik di dalam ruangan rapat paripurna maupun ruangan lainnya.
Baca Juga : Tolak Revisi RUU KUHP dan Sejumlah RUU, Ribuan Mahasiswa "Kepung" Gedung DPRD Sumbar
“Mahasiswa melakukan perusakan seperti pemecahan kaca, perusakan meja, kursi, sound system, pencoretan berbagai dinding serta menghancurkan ruang perpustakaan. Mahasiswa juga melakukan penjarahan di berbagai ruangan antara lain ruangan Fraksi Golkar, ruangan Fraksi Nasdem dengan mengambil tas yang berisikan persuratan penting antara lain paspor dan juga mengambil laptop dan handphone,” paparnya.
“Mahasiswa melakukan perusakan seperti pemecahan kaca, perusakan meja, kursi, sound system, pencoretan berbagai dinding serta menghancurkan ruang perpustakaan. Mahasiswa juga melakukan penjarahan di berbagai ruangan antara lain ruangan Fraksi Golkar, ruangan Fraksi Nasdem dengan mengambil tas yang berisikan persuratan penting antara lain paspor dan juga mengambil laptop dan handphone,” paparnya.
Hari Ini Dua Kelompok Berunjuk Rasa ke DPRD Sumbar, Kombes Pol Yulmar Tri Himawan : Jangan Anarkis !
Selain itu, juga dilakukan pembakaran ruang samping kanan dan kiri ruang paripurna. Beruntung api dengan segera dapat dipadamkan. Di luar ruangan, mahasiswa melakukan perusakan serta pembakaran berbagai fasilitas DPRD. Sebagian aset dalam ruangan DPRD ada yang dibawa keluar serta dilakukan pembakaran.
Selain itu, juga dilakukan pembakaran ruang samping kanan dan kiri ruang paripurna. Beruntung api dengan segera dapat dipadamkan. Di luar ruangan, mahasiswa melakukan perusakan serta pembakaran berbagai fasilitas DPRD. Sebagian aset dalam ruangan DPRD ada yang dibawa keluar serta dilakukan pembakaran.
"Kerusakan akibat anarkis terlampir, juga disampaikan foto-foto kerusakan yang dilakukan," tukasnya kepada awak media. (uki)
0 comments:
Posting Komentar